TERAPI SHOLAT
A. Pengertian
Menurut bahasa,
shalat berasal dari kata “ash-sholah’ yang artinya do’a. sedangkan pengertian
shalat menurut istilah syariat islam adalah suatu amal ibadah yang terdiri dari
perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam dengan syarat-sayrat dan rukun-rukun tertentu.
Setiap pribadi
muslim diwajibkan oleh Allah untuk mendirikan shalat 5 waktu dalam sehari
semalam. Perintah menegakan shalat kita dapatkan di dalam kitab suci Al-Qur’an,
kemudian dijelaskan dengan rinci cara pelaksanaannya oleh Rasulullah SAW di
dalam Hadits dan Sunnah Rasul.
B. Shalat lima waktu (Shalat
Fardhu)
Wijayakusuma (1996)
menguraikan shalat lima waktu berdasarkan sabda dan praktek Rasulullah SAW
sebagai berikut:
1. Shalat
Subuh.Waktunya mulai terbit fajar sampai terbit matahari, dan dikerjakan
sebanyak dua rakaat.
2. Shalat Zhuhur.Waktunya
setelah matahari turun dari pertengahan langit sampai matahari dalam
pertengahan jalan atau matahari mulai tergelincir ke barat sampai bayang-bayang
sesuai panjang bendanya, dan dikerjakan sebanyak empat rakaat.
3. Shalat
Ashar.Waktunya mulai bayang-bayang sesuatu sepanjangnya sampai terbenam
matahari dan dikerjakan sebanyak empat rakaat.
4. Shalat
Maghrib.Waktunya mulai matahari terbenam sampai setelah warna merah (syafaq)
di langit hilang, dan dikerjakan sebanyak tiga rakaat.
5. Shalat Isya.Waktunya
semenjak hilangnya pantulan sinar matahari (syafaq) sampai terbit fajar
dan dikerjakan sebanyak empat rakaat.
C. Hikmah Sholat
Ada beberapa rahasia dan hikmah yang
dikandung ibadah shalat, antara lain:
1. Mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
2. Mencegah dari sifat
keji dan munkar.
Hal ini akan tampak dari cerminan akhlak
atau perilaku sehari-hari, disamping terhindar dari perbuatan keji, dosa dan
kemunkaran dengan memelihara shalat, tentulah hatinya juga suci dan bersih
jiwanya. Kesucian hati dan jiwa akan membawa keberuntungan dan kebahagian bagi
orang tersebut di dunia dan kebahagian kekal di akhirat.
3. Shalat menimbulkan
jiwa yang tenang.
Mengingat Allah SWT hati menjadi tentram
dan jiwa menjadi tenang, tidak gelisah, takut atau khawatir, karena orang yang
senantiasa mengingat Allah akan melakukan hal-hal yang baik dan ia merasa
bahagia dengan kebajikan yang telah diakukan. Mengingat Allah lewat shalat akan
membawa keteguhan hati dan sikap optimis serta ketenangan jiwa. Hasan (2000)
mengatakan salah satu hikmah shalat yaitu sebagai penenang jiwa orang resah
gelisah. Menurut Basyarahil (2001) shalat dapat menimbulkan ketenangan hati dan
ketentraman batin.
4. Menjaga kesehatan
jasmani.
Menurut Thabarah
(dalam Rafi’udin & Zainuddin, 2004) yang mengatakan tentang manfaat ruku’
dan sujud sangat penting bagi kesehatan badan, dan menambah kreativitas kerja.
Saboe (dalam
Haryanto 2005) mengatakan hikmah yang dapat diperoleh dari gerakan-gerakan
ibadah shalat tidak sedikit artinya bagi kesehatan jasmaniah, dan dengan sendirinya
membawa efek pula kepada kesehatan rohaniah (menssana in corpotre sano)
atau kesehatan mental/jiwa seseorang. Selanjutnya dijelaskan bila ditinjau dari
sudut ilmu kesehatan, setiap gerakan, setiap sikap, serta setiap perubahan
dalam gerak dan sikap tubuh pada waktu melaksanakan shalat, adalah yang paling
sempurna dalam memelihara kondisi kesehatan tubuh.
5. Manfaat GerakanShalat
Menurut Wratsongko
(2006), makna rahasia gerakan shalat terkait dengan pencegahan dan perawatan
kesehatan tubuh. Pemahaman tentang tata laksana gerakan shalat dimaksud adalah:
1. Berdiri tegak
Sikap berdiri
dengan tegak dengan sikap kaki menumpu seluruh berat badan. Dalam posisi
berdiri tegak seperti ini, maka tubuh berada dalam posisi anatomisnya. Seluruh
otot, tulang dan sendi berada dalam posisi pasif sehingga timbulah relaksasi.
2. Takbiratul Ihram
Saat kedua tangan
atau lengan diangkat disisi kanan-kiri tubuh dalam takbir, maka otot-otot dada
akan mengembang secara pasif. Dengan mengembangnya otot-otot ini maka organ
paru yang ada didalamnya juga akan mengembang secara pasif mengikuti hukum
tekanan negatif sehingga udara (oksigen) bisa masuk secara optimal hingga ke
pembuluh paru terkecil (alveoli). Oksigenasi yang optimal juga dirasakan
oleh otak, sebagai pusat utama pengatur segala aktifitas tubuh manusia. Ketika
organ paru mengambang, maka organ jantung yang ada diantaranya “sedikit”
mendapatkan keleluasaan ruang untuk berdenyut.
3. Ruku’
Ketika posisi
membungkuk disertai dengan wajah menghadap ke depan, maka ruas tulang belakang
segmen leher sampai ekor membentuk posisi sedemikian rupa, dimana kelengkungan
tiap-tiap segmen berkurang. Dengan kata lain mendekati posisi “melurus”, dimana
keadaan ini menyebabkan serabut saraf tulang belakang mengalami relaksasi,
termasuk rangkaian saraf otonom (simpatik dan parasimpatik) yang berupa juluran
seperti rantai di sisi luar (kanan-kiri) tulang belakang kita.
Saraf otonom ini
turut serta berperan dalam mengatur irama kerja organ di dalam tubuh kita
(jantung, paru, usus, organ reproduksi, alat kelamin dan-lain-lain) apakah
irama kerja tersebut akan meningkat ataukah menurun. Meningkat atau menurunya
irama kerja organ ini merupakan peringatan bagi kita mengenai kondisi tubuh
yang terganggu. Saat ruku’ akan menyebabkan peningkatan di dalam saluran tulang
belakang yang diteruskan ke rongga kepala.
4. I’tidal
Posisi ini membantu metabolisme otak dan
jantung bekerja optimal. Oleh karena itu dalam i’tidal aliran darah yang
tadinya terfokus di kepala setelah ruku’ akan turun ke badan sesuai garavitasi.
Gerakan takbir bersamaan dengan menegakkan badan saat i’tidal, menyebabkan
stimulus pada cabang besar saraf di bahu, ketiak yang merupakan cabang saraf
yang melayani organ jantung, paru dan sebagain organ pencernaan.
5. Sujud
Gerakan sujud akan membuat otot dada dan
otot sela iga menjadi kuat sehingga rongga dada bertambah besar dan paru-paru
akan berkembang dengan baik dan dapat menghisap udara. Lutut yang membentuk
sudut yang tepat memungkinkan otot-otot perut berkembang dan mencegah dibagian tengah.
Menambah aliran darah ke bagian atas tubuh terutama kepala (mata, telinga, dan
hidung) serta paru-paru, memungkinkan toksin-toksin dibersihkan oleh darah.
6. Duduk diantara dua
sujud
Pada posisi ini otot-otot pangkal paha di
mana di dalamnya terdapat salah satu saraf pangkal paha yang besar berada
diatas tumit kaki yang berfungsi sebagi penyangga. Hal ini menyebabkan
otot-otot di daerah ini terpijit (refleksi). Pijatan ini bermanfaat untuk
melindungi diri dari penyakit saraf pangkal paha (neuralgia) yang terasa
sakit, nyeri hingga mengakibatkan kaki tidak dapat digerakkan.
7.
Takhiyatul akhir
Gerakan dalam
posisi ini kaki kiri dilipat dan kaki kanan dalam posisi menekuk kelima
jarinya. Pada posisi ini saraf yang terstimulasi kurang lebih sama dengan duduk diantara dua sujud.
Sirkulasi energi dihentikan karena tulang punggung dibengkokkan dan pusat
energi dibagian bawah diantara dubur dan kemaluan ditutup dengan ujung tumit.
Dengan demikian sirkulasi energi yang mengalir dari tulang ekor menjalar
ketulang punggung dan terus masuk ke otak dihentikan. Dan diakhiri dengan
gerakan salam yaitu, menoleh kekanan kemudian kekiri.
6.
Aspek-Aspek
Teraupetik Dalam Ibadah Shalat
Menurut Ancok &
Suroso (2001) ada beberapa aspek terapeutik yang terdapat dalam ibadah shalat,
antara lain: aspek olah raga, aspek meditasi, aspek auto-sugesti, aspek
kebersamaaan. Disamping itu shalat juga mengandung unsur relaksasi otot,
relaksasi kesadaran indera, aspek katarsis (Adi, 1994 & Haryanto 2005).
1. Aspek olah raga
Sholat mempunyai banyak gerakan sehingga dapat menghilangkan kecemasan.
Sholat mengandung unsur gerakan-gerakan olah raga; mulai dari takbir, berdiri,
ruku’, sujud, duduk diantara dua sujud, duduk akhir (atahiyat) sampai
mengucapkan salam.
Shalat yang dilakukan secara khusyuk, terutama shalat pada malam hari
(tahajud) akan membantu terciptanya rasa khusyuk tersebut. Al Qayyim (dalam
Al-khuli, 2003) mengatakan gerakan-gerakan dalam shalat merupakan latihan
(olahraga) yang menjadikan badan ringan dan energik, menciptakan selera makan,
memperkokoh persendian dan menguatkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga dapat
menghindarkan tubuh dari penyakit fisik dan psikis.
2. Aspek meditasi
Zuroff (dalam Adi, 1994 & Subandi, 2003) mengatakan bahwa meditasi
dapat mengurangi kecemasan telah diselidiki oleh tokoh-tokoh sarjana Barat,
seperti pada penyelidikan Zen Meditation dan kemudian pada penyelidikan Trancendental
Meditation.
Shalat merupakan proses yang menuntut “konsentrasi” yang dalam. Setiap
muslim dituntut untuk melakukan hal tersebut yang di dalam bahasa Arab adalah
‘khusyuk’. Kekhusyukan di dalam shalat tersebut adalah meditasi.
Shalat juga memiliki efek seperti meditasi atau yoga tingkat tinggi bila
dijalankan dengan benar dan khusyuk. Dalam kondisi khusyuk seseorang hanya akan
mengingat Allah SWT bukan mengingat yang lain (Ancok, 2001).
Shalat seperti meditasi mempunyai efek yang mu’jizat terhadap seluruh
sistem tubuh kita seperti syaraf, peredaran darah, pernapasan, pencernaan,
pengeluaran, otototot, kelenjar, reproduksi dan lain-lain. Shalat juga sebagai
meditasi yang dapat melepaskan diri dari kesibukan dunia yang mencemaskan,
untuk masuk ke dalam suasana tenang walau sesaat pada waktu-waktu yang telah
ditentukan secara teratur, untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga
dapat mengurangi kecemasan (Nizami, 2001).
3. Relaksasi otot
Shalat adalah proses yang menuntut sesuatu aktivitas fisik. Ibadah shalat
juga mempunyai efek seperti relaksasi otot, yaitu kontraksi otot, pijatan dan
tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu selama menjalankan shalat.
Kontraksi otot dan tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu selama
menjalankan shalat itu menyerupai proses relaksasi otot yang dapat mengurangi kecemasan, tidak dapat
tidur, mengurangi hiperaktivitas pada anak, mengurangi toleransi sakit dan
membantu mengurangi merokok bagi para perokok yang ingin sembuh atau berhenti
merokok.
Penelitian yang
dilakukan Prawitasari (dalam Haryanto, 2001) dengan menggunakan teknik
relaksasi otot, relaksasi kesadaran indera dan yoga, hasilnyamenunjukkan bahwa
teknik-teknik tersebut ternyata efektif untuk mengurangi keluhan berbagai
penyakit terutama psikosomatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar